
Jakarta –
Impor susu di Indonesia mengalami peningkatan signifikan karena rendahnya buatan dalam negeri dan bebas bea masuk impor alias hanya 0%. Mengatasi hal tersebut, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebut pemerintah sudah membentuk satuan kiprah (Satgas) Impor bareng dengan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM).
Budi menerangkan bagi menangani keadaan tersebut, pihaknya tidak cuma memperbaiki dari sisi kelembagaan dan memajukan produktivitas dalam negeri, tetapi juga mengusir impor susu. Saat ini pemenuhan impor susu dari sejumlah negara bebas bea masuk, oleh sebab itu pihaknya membentuk Satgas Impor bareng Kemenko PM.
“Soal tarif impor, kita di Kementerian Koperasi dan Kemenko Kebudayaan Masyarakat sudah membentuk Satgas Impor. Kita jangan memperbaiki dari sisi kelembagaan, produksi, namun juga hadangannya (impor),” kata Budi Arie dikala meeting kerja bareng Komite IV Dewan Perwakilan Daerah RI dikutip dari YouTube DPD RI, Senin (9/12/2024).
Baca juga: RI Impor Susu Paling Poly dari Negara Ini, Apa Saja? |
Dia menjelaskan, lewat Satgas Impor ini nantinya sanggup bikin tarif bea masuk yg kompetitif sehingga bikin jual beli yang adil. Dia menekankan pemerintah mesti melindungi industri dalam negeri dengan tidak membanjiri impor.
“Karena itu kami dukung Satgas Impor ini bagi membentuk tarif yg baik, yg kompetitif. Karena saya percaya di dunia ini nggak ada lagi perumpamaan free trade jual beli bebas, yang ada fair trade, jual beli yang adil. Karena kita juga mesti melindungi produk kami bila kami selalu membanjiri impor Terus mau UMKM kita ngetik khususnya tekstil dan sebagainya,” terang Budi.
Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyebut penyebab agresi buang susu dari peternak sapi Boyolali sementara waktu karena tak terserapnya buatan susu oleh industri pembuatan susu. Hal ini disebabkan industri pembuatan susu diberikan pilihan sanggup mengimpor abu susu sapi dari luar negeri.
“Karena memang mereka peternak sapi atau koperasi buang susu karena tak terserap di industri pembuatan susu. Industri pembuatan susu milik pilihan memakai materi baku susu abu impor yang jumlahnya 3,7 juta ton. Pertanyaannya kan koperasi, peternak sapi perahnya nggak milik opsi,” kata Ferry.
Baca juga: 50 Sapi Perah dari Australia Masuk RI |
Dia menegaskan, impor susu sapi memang mesti ditekan. Untuk itu, pihaknya bareng dengan Kemenko PM sementara waktu kemudian mengkaji kembali kebijakan impor apa saja yg mempunyai efek pada masyarakat.
“Memang mesti dibatasi impornya, makannya kalian di kantor Kemenko PM kemarin mesti kritisi peraturan-peraturan apa saja yg memang impor itu mempunyai efek pada masyarakat. Ada ribuan kebijakan impor yg sungguh mempunyai efek pada masyarakat. Jadi, kita berbusa-busa bicara bikin sebagus-bagusnya kesibukan kemudian kita kalah berkompetisi dengan itu,” terang Ferry.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) mulai membentuk Satuan Tugas (Satgas) Impor. Tujuan satgas itu merupakan memantau barang masuk ke Indonesia yang dikhawatirkan sanggup mengusik UMKM.
“Kita bikin satuan kiprah impor barang, mengawasi, merekomendasikan pergantian regulasi terhadap Bapak Presiden agar banjirnya impor yang menghancurkan buatan dalam negeri, khususnya UMKM ini sanggup diatasi,” kata Menko Bidang PM Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam meeting pers di kantornya, Selasa (3/12/2024), dikutip dari detiknews.
Dia menerangkan, pembentukan satgas ini juga akan mengemban kiprah buat mengkaji regulasi yang berhubungan dengan permasalahan impor. Dia menjelaskan, satgas ini mulai pribadi dikepalai oleh setingkat deputi di Kemenko PM.