Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Follow Us
Follow Us

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Pemerintah Kaji Pulau Nusakambangan Buat Lokasi Food Estate

Petani milenial membajak sawah untuk ditanami padi di lumbung pangan (food Estate), Kecamatan Dadahup, Kapuas, Kalimantan Tengah, Jumat (27/9/2024). Kementerian Pertanian menargetkan cetak sawah di Kalimantan Tengah seluas 621,684 hektar dengan sasaran tahun 2026 Pemerintah lewat Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mengkaji memunculkan Pulau Nusakambangan di Cilacap bagi lokasi food estate. simpulan selaku  upaya mengembangkan buatan padi. ANTARA FOTO/Auliya Rahman/Spt.
Ilustrasi Food Estate (Foto: ANTARA FOTO/AULIYA RAHMAN)

Semarang – Pemerintah lewat Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mengkaji memunculkan Pulau Nusakambangan di Cilacap bagi lokasi food estate. Hal ini dilaksanakan buat mendukung aktivitas ketahanan pangan.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyebut pihaknya sudah kerjasama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Hal itu alasannya merupakan sebagian pulau Nusakambangan dipahami dimanfaatkan selaku forum pemasyarakatan (lapas).

“Satu pulau itu luasnya 12 ribu hektare, yg termanfaatkan jadi lapas gres 10 persenan. Sisanya kami ingin petakan, kita kemarin telah bicara dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan bagaimana lahan itu dimanfaatkan bagi mendukung aktivitas pemerintah dalam kaitannya ketahanan pangan,” kata Sudaryono usai aktivitas Konsolidasi Petani Milenial di Hotel Gets Kota Semarang, Sabtu (2/11/2024), melansir detikJateng.

Advertisement

“Ya (food estate di Nusakambangan), kami melakukan kaji ke arah sana,” tambahnya.

 

Baca juga: 4 Kiat Bijak Pakai Paylater Untuk Kestabilan Finansial Terjaga

 

Soal komoditi apa yangbakal ditanam di Nusakambangan, Sudaryono menyampaikan masih dalam kajian. Dia menyebut butuh kehati-hatian buat memainkan supply and demand sehingga perlu kajian.

 

“Sedang dikaji. Ketahanan pangan kalian nggak hanya beras, namun juga holtikultura, kalian tahu komoditas holtikultura menyerupai cabai, bawang merah, itu sungguh menyumbang inflasi paling besar. Kaprikornus kami mesti hati-hati betul memainkan supply and demand-nya biar betul-betul dapat mempertahankan stabilitas dan jaga inflasi kalian di posisi yg aman,” terperinci Sudaryono.

Artikel ini telah tayang di detikJateng, baca selengkapnya di sini.

 

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Kapan Kepindahan Ruben Amorim Didirikan Man United?

Next Post

Pria Ini Terobos Penjaga Bandara Dan Ingin Curi Pesawat, Pelaku Ditangkap

Advertisement