Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Follow Us
Follow Us

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Pakai Paylater Mesti Bijak Agar Nggak Boncos

Ilustrasi PayLaterIlustrasi – Foto: Shutterstock/

Jakarta – Paylater sekarang menjadi salah satu opsi pendanaan penduduk Indonesia. Dikutip dari laporan Otoritas Jasa Keuangan, pembiayaan Paylater oleh perusahaan multifinance meraih Rp 8,24 triliun pada September 2024, naik 103,40% yoy.

Pertumbuhan ini menampilkan iman penduduk yang kian tinggi terhadap Paylater selaku metode pembayaran pilihan, tergolong untuk keperluan sehari-hari. Dalam Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024, tercatat bahwa 42,1% pengguna mempergunakan layanan ini untuk membuat lebih gampang pembelian keperluan bulanan dan perhiasan lainnya.

Di tengah tantangan ekonomi di saat ini, percepatan penyaluran kredit menjadi salah satu instrumen penting untuk memajukan konsumsi masyarakat.. Dalam hal ini, Paylater selaku layanan kredit digital yang memiliki aneka macam kemudahan, dinilai sanggup menstimulasi konsumsi masyarakat.

Advertisement

 

Menanggapi fenomena ini, Nailul Huda, Ekonom dan Direktur Ekonomi Digital CELIOS, mengatakan, “Ketika daya beli penduduk menurun, tetapi keperluan yang condong tetap, penduduk akan mencari pembiayaan untuk menolong pemenuhan keperluan tersebut. Bagi mereka yang kesusahan mendapat jalan masuk kredit konvensional, mereka akan mengandalkan pembiayaan alternatif. Salah satu yang banyak digunakan yakni Buy Now Pay Later (BNPL).” Huda pun menyinari fasilitas yang dipersiapkan oleh Paylater.

“Meningkatnya penggunaan Paylater dipengaruhi oleh fasilitas jalan masuk lewat ponsel cerdas dan penyaluran pembiayaan yang cepat dan fleksibel. Sistem penyaluran limit kredit yang cepat dan fleksibel serta diiringi dengan metode credit scoring yang prudent, menghasilkan Paylater jadi alat keuangan yang berkaitan serta menjadi alas pembiayaan bagi penduduk di tengah ketidakpastian ekonomi,” ujar Huda.

 

Baca juga: 4 Tips Bijak Pakai Paylater biar Kestabilan Finansial Terjaga

 

Sejalan dengan pentingnya jalan masuk kredit di tengah ketidakpastian ekonomi di saat ini, Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, menyatakan bahwa Kredivo terus berkomitmen membuka jalan masuk kredit yang aman, fleksibel, dan terjangkau bagi lebih banyak masyarakat.

Meskipun demikian, Indina mengajak pengguna untuk bijak dalam menggunakannya, “Meski Paylater menampilkan aneka macam fasilitas dan faedah utamanya di keadaan ekonomi di saat ini, kami terus menyampaikan edukasi terhadap pengguna bahwa kecerdikan dalam penggunaannya sungguh penting untuk menyingkir dari pengaruh negatif dari Paylater,” ujar dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nailul Huda. “Setiap instrumen keuangan, tergolong Paylater, memiliki risiko dan pengaruh negatif jikalau tidak digunakan dengan bijak. Namun, apabila digunakan secara bijak untuk pemenuhan kebutuhan, Paylater sanggup menolong penduduk untuk menertibkan keuangan secara lebih baik sampai memajukan skor kredit pengguna agar bisa mengakses produk keuangan lainnya, khususnya produk perbankan. Oleh alasannya itu, saya menggarisbawahi pentingnya pengertian pengguna terkait faedah dan risiko Paylater, yang pastinya juga disokong edukasi secara konsisten. Masyarakat perlu mengetahui perihal batas kesanggupan bayar mereka sehingga tidak memicu pengaruh negatif dari pembiayaan dari manapun, tergolong dari Paylater,” terang Huda.

Dari uraian tersebut, Huda menuturkan bahwa terdapat tiga tugas penting dari Paylater. Pertama, Paylater menangani kekurangan dana, utamanya untuk penduduk underbanked. Kedua, menolong keuangan masyarakat, dengan metode dan cicilan yang fleksibel. Ketiga, memperluas jalan masuk finansial penduduk untuk bisa masuk ke ekosistem keuangan. Optimalkan pengaruh positif penggunaan, penyedia Paylater perlu prioritaskan administrasi risiko Dengan daya beli penduduk yang masih lemah di saat ini, penyedia layanan Paylater diperlukan sanggup menyalurkan kredit secara selektif. Hal ini kian penting mengingat laporan modern dari Otoritas Jasa Keuangan menampilkan bahwa NPF (non-performing financing) gross Paylater meraih 2,60% pada September 2024, naik dibandingkan angka Agustus 2024 yang sebesar 2,52%.

“Ketika penyaluran pembiayaan meningkat, niscaya terdapat potensi peningkatan NPF. Meskipun demikian, saya menyaksikan bahwa peningkatan NPF Paylater di sekarang ini masih berada dalam batas yang aman, masih di bawah 5%. Dalam hal ini, saya menekankan pentingnya penyedia Paylater untuk prioritaskan administrasi risiko dan konsisten menjalankan credit scoring yang sanggup menggambarkan kesanggupan bayar seseorang secara lebih akurat, sehingga potensi peningkatan NPF bisa diminimalisir,” tanggap Huda.

Sebagai salah satu pelaku industri, Kredivo pun mengutamakan penerapan prinsip responsible lending untuk mempertahankan NPF Kredivo tetap sejalan dengan rata-rata industri. “Dengan pinjaman metode administrasi risiko berbasiskan Artificial Intelligence (AI), Kredivo cuma akan menyampaikan pembiayaan terhadap pengguna yang sungguh-sungguh pantas dan memiliki kesanggupan bayar yang mumpuni. Selain itu, Kredivo juga secara konsisten menganalisa skor kredit pengguna (Kredivo Score) untuk memprediksi potensi gagal bayar oleh pengguna dengan lebih akurat dan cepat. Sistem ini diperlukan sanggup menghasilkan para pengguna Kredivo sanggup mempergunakan layanan Kredivo secara maksimal,” terang Indina.

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

20 Film Bioskop Gres Yg Tayang November 2024, Bulannya Sinema Lokal!

Next Post

Pbti Selenggarakan Pelatihan Wasit Internasional, Disertai 35 Negara

Advertisement