Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Follow Us
Follow Us

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Komunitas Wayang Kulit Luncurkan Serial Digital di YouTube

Di tengah maraknya konten hiburan digital, sebuah langkah segar dilakukan oleh Komunitas Wayang Kulit Nusantara yang meluncurkan serial edukatif berbasis wayang di kanal YouTube mereka. Serial ini resmi tayang perdana pada 23 Januari 2023 dengan judul “Wayang Asik: Cerita dari Dalang Digital”.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya pelestarian budaya tradisional melalui pendekatan yang lebih modern, khususnya untuk menjangkau kalangan muda yang lebih akrab dengan dunia digital.

Wayang kulit, sebagai salah satu warisan budaya adiluhung dari Jawa yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia sejak 2003, kini menghadapi tantangan regenerasi dan keterhubungan dengan anak muda. Media sosial, video pendek, dan gaya hidup urban membuat pertunjukan wayang di pendopo semakin kehilangan penonton.

Advertisement

Menurut ketua komunitas, Ki Daryono, transformasi digital adalah langkah strategis.

“Kalau anak-anak sekarang betah nonton YouTube berjam-jam, maka kita yang harus hadir di sana. Jangan menunggu mereka datang ke panggung.”

baca juga : Museum Batik Pekalongan Resmi Dibuka Setelah Renovasi

Tampil Lebih Ringan dan Menarik

Serial “Wayang Asik” dikemas dalam format animasi 2D dan live-action berdurasi 5–10 menit per episode. Kisahnya diadaptasi dari cerita Mahabharata dan Ramayana, namun dengan pendekatan ringan dan dialog yang disesuaikan dengan gaya bicara generasi Z.

Tokoh seperti Arjuna, Bima, dan Semar hadir dalam versi digital dengan karakteristik lucu, santai, namun tetap menyampaikan nilai-nilai moral dan filosofi Jawa. Beberapa episode awal mengangkat tema:“Semar dan Smartphone Ajaib”, “Arjuna Cari Followers” dan “Bima di Dunia Gaming”.

Dalang Muda dan Kolaborasi Konten Kreator

Uniknya, serial ini juga menampilkan dalang muda dari berbagai daerah, termasuk perempuan dan anak-anak, sebagai pengisi suara. Proyek ini adalah hasil kolaborasi antara dalang tradisional, komunitas kreatif digital, dan animator independen Yogyakarta.

Beberapa konten kreator terkenal seperti Mbak Nana Kartun dan Rangga Gamelan ikut menyumbangkan konten tambahan seperti:

  • Video reaksi penonton muda terhadap cerita wayang.
  • Tutorial membuat tokoh wayang dari kertas.
  • Tantangan “Wayang Voice Over” di TikTok.

Respon Luar Biasa dari Warganet

Hanya dalam seminggu sejak tayang, kanal YouTube “Wayang Asik” sudah mendapatkan lebih dari 100.000 views dan ribuan komentar positif. Banyak orang tua merasa terbantu karena bisa mengenalkan budaya ke anak-anak lewat media yang relevan.

Komentar seperti:

“Anak saya nonton episode Semar 5 kali, katanya lucu banget. Tapi dia jadi tahu siapa itu Semar dan arti jujur.”

menjadi bukti bahwa pendekatan ini berhasil membangun jembatan antara kearifan lokal dan teknologi digital.

Edukasi Budaya di Sekolah dan Komunitas

Selain di YouTube, serial ini juga akan menjadi bagian dari materi edukatif di sekolah dasar dan komunitas budaya, dengan dukungan dari Kemendikbudristek dan Komunitas Guru Budaya Nusantara. Beberapa episode juga akan dikemas dalam bentuk podcast dan buku cerita digital agar lebih mudah diakses.

Sekolah yang telah mengadopsi konten ini akan mendapatkan modul pembelajaran yang terintegrasi dengan kurikulum pendidikan karakter dan kesenian.

Harapan Masa Depan

Komunitas Wayang Kulit Nusantara berharap inisiatif ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menginspirasi lahirnya dalang-dalang digital baru. Dengan menggabungkan nilai-nilai kearifan lokal dan media kontemporer, warisan budaya bisa tetap hidup dalam ruang modern.

Ki Daryono menutup pernyataannya “Wayang bisa berubah bentuk, tapi jangan kehilangan jiwanya. Ini bukan sekadar transformasi media, tapi gerakan budaya.”

Serial Wayang Asik adalah contoh nyata bagaimana budaya tradisional bisa beradaptasi dengan era digital. Dengan pendekatan yang menyenangkan, edukatif, dan visual menarik, generasi muda bisa mengenal warisan leluhur tanpa merasa digurui. Semoga semakin banyak pelaku budaya lain mengikuti jejak ini untuk menjaga akar budaya tetap kokoh di tengah arus zaman.

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Museum Batik Pekalongan Resmi Dibuka Setelah Renovasi

Next Post

Bukan Jakabaring, Ini Stadion Pertama Berstandar Internasional Di Palembang

Advertisement