Pada awal tahun 2023, Meta meluncurkan inovasi besar di bidang kecerdasan buatan dengan menghadirkan fitur AI terbaru ke dalam dua aplikasi perpesanan populernya, Messenger dan WhatsApp. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam berkomunikasi dengan cara yang lebih pintar, personal, dan efisien.
AI yang dikembangkan Meta ini bukan sekadar chatbot biasa, melainkan asisten cerdas yang dapat memahami konteks, mengenali gaya bicara pengguna, hingga membantu menyusun pesan.
baca juga : YouTube Anti Screenshot 2023, Perlindungan Kreator Premium
Fitur AI di Messenger
Di aplikasi Messenger, pengguna kini dapat mengakses fitur AI bernama “Meta AI Assistant” yang muncul langsung di kolom percakapan. Asisten ini mampu memberikan saran balasan otomatis berbasis konteks, menerjemahkan bahasa, menyusun jadwal pertemuan, hingga mencari informasi di internet langsung dari dalam chat.
Sebagai contoh, jika seseorang mengirim pesan “Mau makan malam di mana malam ini?”, Meta AI akan langsung menawarkan rekomendasi restoran terdekat yang terhubung dengan Google Maps dan ulasan pengguna.
Fitur ini juga mampu memahami percakapan dalam berbagai bahasa dan memberikan terjemahan real-time, sangat berguna untuk komunikasi lintas negara atau pengguna multilingual.
WhatsApp dan AI Pribadi
Sementara itu, Fitur AI Meta Messenger WhatsApp 2023 diintegrasikan dalam bentuk “Smart Replies” dan “AI Suggestion Bar”. Teknologi ini belajar dari kebiasaan mengetik dan topik yang sering dibicarakan oleh pengguna.
AI akan menyarankan kalimat lengkap, emoji yang sesuai, hingga dokumen atau gambar yang sering digunakan dalam konteks percakapan tertentu. Ini membuat interaksi menjadi lebih cepat dan praktis tanpa kehilangan sentuhan personal.
Meta juga menguji fitur “AI Chat Companion” di WhatsApp Business, di mana pelaku usaha bisa membuat chatbot dengan kepribadian merek mereka sendiri menggunakan antarmuka AI yang mudah disesuaikan.
Privasi dan Kendali Pengguna
Untuk menjaga kepercayaan pengguna, Meta menegaskan bahwa semua interaksi dengan AI ini dienkripsi dan diproses secara lokal sebanyak mungkin. Pengguna memiliki opsi untuk mematikan atau membatasi fitur AI kapan pun mereka mau.
Setiap saran atau balasan AI diberi label “Didukung AI” agar pengguna tahu bahwa respons berasal dari sistem, bukan dari orang lain. Transparansi ini menjadi bagian penting dari etika pengembangan AI oleh Meta.
Dampak bagi Pengguna dan Bisnis
Dengan kehadiran AI, Meta berharap komunikasi personal dan profesional bisa menjadi lebih lancar dan produktif. Bagi pelaku bisnis kecil, AI di WhatsApp dapat menghemat waktu dalam merespons pelanggan, menjawab pertanyaan umum, hingga memproses pesanan.
Bagi pengguna individu, kehadiran AI membantu menjaga alur komunikasi tetap berjalan meskipun mereka sibuk atau tidak sempat membalas secara manual.
Integrasi Masa Depan dan Harapan
Meta berencana memperluas fitur AI ini ke lebih banyak wilayah pada kuartal kedua 2023, serta menambahkan dukungan suara dan gambar. Di masa depan, pengguna bisa berbicara langsung dengan AI untuk meminta informasi, membuat pengingat, atau bahkan sekadar ngobrol santai.
Mark Zuckerberg sendiri menyebut fitur ini sebagai “langkah awal menuju interaksi digital yang lebih alami dan intuitif.” Ia berharap, AI Meta dapat menjadi teman digital bagi semua pengguna di seluruh dunia.
Peluncuran fitur AI di Messenger dan WhatsApp oleh Meta menandai era baru dalam dunia komunikasi digital. Dengan kecerdasan yang bisa belajar dari konteks dan kebiasaan pengguna, percakapan kini menjadi lebih cepat, akurat, dan nyaman. Ke depan, AI akan menjadi bagian tak terpisahkan dari cara kita berkomunikasi setiap hari.