Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Follow Us
Follow Us

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Festival Budaya Nusantara, Hubungan Budaya Indonesia–Malaysia

Melaka, kota bersejarah di Malaysia yang dikenal sebagai pusat budaya Melayu, menjadi tuan rumah perhelatan Festival Budaya Nusantara 2023. Acara yang digelar pada tanggal 20–22 Januari ini menghadirkan ragam seni pertunjukan dari berbagai provinsi di Indonesia, dalam rangka memperkuat hubungan budaya dan diplomasi antara dua negara serumpun: Indonesia dan Malaysia.

Panggung Kolaborasi Seni Serumpun

Festival ini digelar di kawasan Stadthuys dan Jonker Street, lokasi ikonik yang biasanya menjadi magnet wisatawan. Selama tiga hari penuh, panggung utama menampilkan tari tradisional, musik etnik, pameran kuliner khas, serta workshop batik dan tenun.

Beberapa pertunjukan yang paling diminati antara lain:

Advertisement

  • Tari Saman dari Aceh yang dibawakan oleh mahasiswa Indonesia di Malaysia
  • Reog Ponorogo yang tampil megah di panggung terbuka malam hari
  • Angklung Ensemble yang menghibur dengan lagu-lagu rakyat Nusantara
  • Tari Zapin kolaborasi antara pelajar Indonesia dan Malaysia

Festival ini menjadi ajang unjuk rasa keindahan budaya Nusantara sekaligus ruang nostalgia bagi diaspora Indonesia di Malaysia yang merindukan nuansa kampung halaman.

baca juga : Festival Imlek Banyuwangi 2023, Merajut Keragaman Lewat Seni dan Budaya

KBRI dan Pemprov Bersatu Hadirkan Acara

Acara ini terselenggara atas kolaborasi antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Pemerintah Negara Bagian Melaka, serta beberapa pemerintah provinsi di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Sumatra Barat, dan Sulawesi Selatan.

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, dalam sambutannya mengatakan:

“Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga wadah mempererat hubungan diplomatik dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia secara langsung kepada masyarakat Malaysia dan dunia internasional.”

Daya Tarik Budaya dalam Diplomasi

Festival ini sekaligus menjadi bagian dari strategi diplomasi budaya Indonesia, di mana soft power melalui seni dan budaya digunakan untuk membangun citra positif Indonesia di mata dunia. Kehadiran warga lokal dan wisatawan asing menambah nilai strategis acara ini.

Menurut data panitia, sekitar 15.000 pengunjung memadati lokasi festival selama tiga hari penyelenggaraan. Sebagian besar dari mereka adalah turis dari Asia Tenggara dan pelajar internasional yang tengah menempuh studi di Malaysia.

Stand Pameran dan Kuliner Khas Daerah

Tak hanya pertunjukan seni, festival ini juga menampilkan puluhan stand kuliner dan pameran kerajinan. Beberapa makanan yang disajikan antara lain:

  • Rendang khas Padang
  • Pempek Palembang
  • Sate Lilit Bali
  • Nasi Kuning Manado

Di sisi lain, kerajinan seperti batik tulis, songket Palembang, dan ukiran Jepara juga dipamerkan dan dijual langsung oleh pengrajin lokal. Stand-stand ini menjadi favorit wisatawan yang ingin membawa pulang cendera mata khas Indonesia.

Edukasi dan Pertukaran Budaya

Selama festival, terdapat pula kelas singkat (mini workshop) yang digelar secara gratis, antara lain:

  • Belajar membuat batik cap
  • Membuat gelang dari manik-manik Kalimantan
  • Belajar menari Tor-Tor

Kegiatan edukatif ini diminati oleh pelajar dari sekolah-sekolah lokal Melaka, yang difasilitasi untuk mengikuti program pertukaran budaya mini sebagai bagian dari kurikulum multikultural.

Apresiasi Pemerintah Malaysia

Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Melaka, Datuk Abdul Razak Abdul Rahman, menyambut baik penyelenggaraan Festival Budaya Nusantara ini. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan festival ini menjadi penguat hubungan dua negara bertetangga.

“Kami berharap kerja sama budaya ini terus berlanjut setiap tahun. Rakyat Malaysia sangat terbuka dan senang dengan kehadiran budaya Indonesia di tanah kami,” ujarnya.

Dampak Positif Ekonomi dan Pariwisata

Festival Budaya Nusantara juga memberi dampak ekonomi positif, khususnya bagi pelaku UMKM dan pengrajin Indonesia yang membuka stand di lokasi. Beberapa pengrajin bahkan mendapat undangan dari galeri seni lokal untuk kerja sama pameran di masa depan.

Pariwisata di Melaka pun terdongkrak. Hotel-hotel di sekitar Jonker Street mencatat peningkatan okupansi hingga 95% selama festival berlangsung.

Festival Budaya Nusantara 2023 di Melaka membuktikan bahwa budaya bisa menjadi jembatan persaudaraan dan diplomasi antarnegara. Indonesia berhasil menampilkan wajah budayanya secara membanggakan, dan memperkuat posisi sebagai negara dengan kekayaan tradisi yang tidak hanya dilestarikan, tetapi juga dibagikan ke dunia.

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Festival Imlek Banyuwangi 2023, Merajut Keragaman Lewat Seni dan Budaya

Next Post

Tari Tradisional Indonesia di Festival Musim Dingin Jepang 2023

Advertisement