Siapa bilang cerita rakyat itu membosankan?
Begitu kamu duduk di booth VR dan memakai headset, kamu akan merasa seperti berada di tengah cerita. Suara-suara alam, narasi berbahasa daerah, dan animasi 360 derajat membuat pengalaman ini sangat imersif.
Kamu bisa “berjalan” di hutan tempat Timun Mas berlari dari Buto Ijo. Atau menyelam ke dasar laut bersama Putri Nyale dari Lombok. Rasanya seperti mimpi yang benar-benar nyata. 
Teknologi Cinematic VR di Lentera Sastra Rakyat 2023
Teknologi yang digunakan oleh tim Lentera cukup canggih. Mereka memakai kamera 360 dan software rendering real-time.
Tim produksi Lentera tidak hanya memfilmkan cerita.
Reaksi Anak Muda? “Ini Gila Banget, Kayak Masuk Dunia Lain!”
Reaksi pengunjung sangat positif. Banyak yang tidak menyangka cerita rakyat bisa dikemas sekeren ini.
“Aku jadi ngerti cerita Roro Jonggrang tanpa harus baca buku. Visualnya gila sih, kayak nonton Marvel tapi versi lokal,”
kata Rizky (21), pengunjung dari Malang.
Reel dan TikTok tentang pengalaman VR ini pun viral.
Setiap pengunjung bisa merekam pengalaman VR-nya dalam format screen recording.
baca juga : Samsung Perkenalkan Galaxy S23 Series dengan Kamera 200MP dan Snapdragon 8 Gen 2
Kenapa Cinematic VR Cocok untuk Cerita Rakyat?
Ketika kamu bisa “melihat” dan “merasakan” cerita rakyat, kamu akan lebih mudah memahami dan mengingatnya.
Mereka berhasil menggabungkan budaya lama dan teknologi baru dengan cara yang sangat relevan bagi generasi digital.
Dan semuanya mereka pelajari lewat satu pengalaman VR berdurasi 5–7 menit saja.
Kamu belajar budaya lokal Cinematic VR di Lentera Sastra Rakyat 2023 tanpa merasa seperti belajar. Semuanya mengalir dalam bentuk hiburan yang imersif dan menyenangkan.
Justru dengan teknologi baru, kisah-kisah ini bisa semakin hidup dan menyentuh generasi muda.
Jika kamu belum pernah merasakan pengalaman ini, kamu belum tahu bagaimana budaya dan teknologi bisa bersatu dengan indah.
