Kota Yogyakarta kembali menjadi pusat perhatian pecinta budaya dari seluruh Indonesia dengan digelarnya Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 pada tanggal 21–27 Januari. Acara berskala nasional ini mengangkat tema besar “Ruang Bersama Indonesia”, yang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan budaya sebagai jembatan kebhinekaan dan ruang inklusif untuk berekspresi.
Pekan Kebudayaan Nasional merupakan program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang bertujuan untuk mendorong pelestarian budaya sekaligus mempertemukan para pelaku seni, komunitas adat, dan publik secara luas dalam satu ruang interaktif.
Ratusan Penampilan Budaya dari Sabang sampai Merauke
PKN 2023 di Yogyakarta dimeriahkan oleh lebih dari 150 penampilan seni, termasuk tari tradisional, teater rakyat, musik etnik, dan pertunjukan multimedia. Beberapa highlight yang mencuri perhatian antara lain:
- Teater Tradisional Randai dari Sumatera Barat
- Wayang Kulit Kolaboratif dengan narasi kontemporer
- Musik Gamelan Fusion yang digarap oleh seniman muda dari Solo
- Pawai Budaya Nusantara yang mengelilingi Malioboro
Penampilan ini disajikan di berbagai titik, seperti Taman Budaya Yogyakarta, Bentara Budaya, dan area publik terbuka, menjadikan budaya bisa dinikmati siapa saja, secara gratis.
Tema “Ruang Bersama Indonesia”: Makna yang Dalam
Tema tahun ini, “Ruang Bersama Indonesia”, ditekankan sebagai ruang perjumpaan antarbudaya yang setara. Ini juga mencerminkan upaya negara dalam mengakui dan merayakan keberagaman yang menjadi kekayaan bangsa.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, dalam sambutannya menyampaikan:
“Budaya bukan milik satu kelompok saja. Ia tumbuh dan berkembang melalui perjumpaan, persilangan, dan pembelajaran bersama. Pekan Kebudayaan Nasional adalah contoh nyata dari semangat itu.”
Pameran Interaktif dan Teknologi Budaya
Salah satu inovasi menarik dari PKN 2023 adalah hadirnya zona teknologi budaya, yang menampilkan:
- Augmented reality (AR) rumah adat
- Virtual reality (VR) pertunjukan tari suku Dayak
- Peta budaya interaktif berbasis digital
- Instalasi seni suara dari berbagai bahasa daerah
Hal ini membuat pengunjung, terutama generasi muda, dapat menikmati budaya dengan pendekatan yang lebih immersive dan edukatif.
Diskusi Budaya dan Kelas Komunitas
Selain hiburan, PKN juga menjadi ruang refleksi dan diskusi. Puluhan seminar, forum komunitas, dan workshop digelar dengan tema-tema seperti:
- Budaya digital dan pelestarian warisan
- Peran perempuan dalam budaya lokal
- Narasi minoritas dalam media arus utama
- Kelas membatik, melukis topeng, dan menulis naskah drama rakyat
Para narasumber berasal dari akademisi, budayawan, pemimpin adat, hingga aktivis muda dari berbagai daerah.
Antusiasme Ribuan Pengunjung
Selama tujuh hari pelaksanaan, PKN mencatat kunjungan lebih dari 40.000 orang, baik secara langsung maupun virtual. Banyak dari mereka adalah pelajar, mahasiswa, dan keluarga yang datang dari berbagai penjuru Indonesia.
Menurut data panitia, pengunjung paling banyak datang ke zona pameran budaya interaktif dan panggung terbuka, terutama saat malam hari. Penampilan seni kontemporer berbasis tradisi menjadi magnet baru dalam penyajian budaya yang lebih segar.
Baca juga : Ribuan Umat Tionghoa Doa Bersama Imlek di Klenteng Palembang
Dukungan Pemerintah Daerah dan Komunitas Lokal
Pemerintah Kota Yogyakarta sangat mendukung kegiatan ini karena selaras dengan semangat Yogyakarta sebagai kota budaya. Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menyampaikan bahwa acara seperti ini memperkuat ekonomi kreatif lokal dan menumbuhkan semangat kolaborasi budaya.
Komunitas lokal pun tak tinggal diam. Mereka membuka stand UMKM yang menjual produk-produk seperti kerajinan kulit, batik eco-print, hingga makanan khas seperti gudeg, tiwul, dan gethuk.
Budaya sebagai Simpul Persatuan
Di tengah tantangan zaman dan isu sosial yang kompleks, Pekan Kebudayaan Nasional 2023 hadir sebagai ruang alternatif untuk menghidupkan semangat persatuan melalui budaya. Bukan hanya sebagai tontonan, tapi juga sebagai wahana edukasi, ekspresi, dan dialog.
Acara ini memperlihatkan bahwa kebudayaan Indonesia tidak stagnan—ia terus tumbuh, berevolusi, dan menjadi alat penting dalam merawat keberagaman bangsa.
Pekan Kebudayaan Nasional 2023 di Yogyakarta menjadi bukti nyata bahwa budaya bisa menjadi “ruang bersama” yang mempertemukan perbedaan secara damai. Dengan ratusan pertunjukan, diskusi, dan inovasi teknologi, acara ini menandai langkah maju dalam merayakan Indonesia sebagai bangsa yang besar karena budayanya.